Kamis, 06 Januari 2011

what's on my mind

saya asik sendiri dengan diri saya,
padahal di pojok sana ada sekelompok anak muda,
lakilaki perempuan,
dengan cangkir kopi mereka masingmasing,
tertawa terbahakbahak,
bercerita tentang sesuatu yang menurut saya tidak lucu,
bahkan lalat yang melewati mereka pun rasanya juga mendengus seperti saya.
tapi mereka tertawa,
dan catat, terbahakbahak.

saya tetap asik dengan cangkir kopi dan laptop kesayangan saya.
padahal si barista sudah heboh dengan kopinya,
menarik minat orangorang disekitarnya,
bahkan mungkin si perempuan di sudut itu.

saya masih asik dengan kehidupan sosial saya di dunia virtual,
menganggap remeh kehidupan sosial di nyata ini.
padahal seorang perempuan dan lakilaki baru saja memasuki kedai kopi ini,
bergandengan, tapi tidak tersenyum.
mereka duduk berhadapan, saling sibuk dengan BB masingmasing,
seakan wajah pasangannya tidak menarik untuk dilihat.
padahal baru kemarin mereka juga disini,
duduk bersebelahan dan saling mesra,
tertawa, berciuman.
betapa cepatnya rasa itu berubah.

saya masih disini, asik menyeruput kopi dan mendengar musik dari headset ini.
padahal di meja sebelah ada dua perempuan muda seksi sedang asik merokok.
mereka bercerita, tertawa, dengan gaya khas cewek metropolis.
dan tiba tiba mereka saling melirik, manis, tersenyum, dan berciuman.
saya pikir, mereka tidak salah tempat, mungkin saya yang salah tempat.

kopi saya masih ada, yah sedikit dingin mungkin, tapi tetap setia dengan saya.
padahal di luar sana ada abg abg dengan seragam smu mereka sedang duduk dengan murung.
apakah mereka sedang berkabung?
apakah guru yang mereka taksir baru menikah?
atau anjing tetangga mereka mati?
ah tidak, mungkin hanya hal sepele,
ujian semester mereka jeblok.

saya masih belum bosan, bahkan semakin asik dengan dunia sendiri.
padahal ada dua lakilaki setengah baya disana,
saling bercerita, tampaknya tentang sesuatu yang besar,
politik negeri ini mungkin,
atau tentang pssi dengan nurdin nya,
atau mungkin tentang kebobrokan negeri ini.
ah atau tentang hal yang lebih besar,
istri istri mereka yang semakin menuntut di tengah zaman yang serba menuntut.

saya masih disini dengan kopi ini,
seperti minggu kemarin.
tidak berubah, di pojok ini, sendiri.
seakan baru kemarin,
saya bercerita dengan teman saya mengenai film dan mimpi kami.
yah, waktu itu saya tidak sendiri.
dan mungkin perempuan di ujung sana juga berpikir seperti saya saat itu,
melihat kami berdua dan menyangkanyangka apa yang kami perbincangkan.

apakah mereka yang dipojok sana benarbenar sedang menertawakan hal lucu dan bukan menertawakan seseorang?
apakah si perempuan itu benar sedang memperhatikan barista itu atau sedang memikirkan anaknya dirumah? bahkan apakah dia punya anak?
apakah pasangan itu benar sudah putus dan bosan? atau apakah mereka benar pasangan?
apakah dua perempuan metropolis itu benar lesbian? atau itu hanya sekedar kebiasaan?
apakah benar sekelompok anak smu itu sedang bersedih? atau hanya sekedar sedang puasa dan lelah?
apakah lakilaki setengah baya itu benar sedang membicarakan hal yang berat dan peduli akan hal itu?
apakah ada yang memperhatikan saya seperti saya memperhatikan mereka?
apakah ada yang peduli dengan mimpi saya, apa yang saya kerjakan dan pikirkan sekarang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar