Selasa, 25 Januari 2011

saya sebut teman

saya punya seorang teman,
saya menggunakan kata punya,
karena saya memang memilikinya,
karena setiap saya membutuhkannya,
dia ada, selalu ada.

saya punya seorang teman,
tidak sempurna,
tidak liar,
tidak kalem,
tidak hangat,
tidak membisu,
tidak seperti yang lain.

saya punya seorang teman,
hidupnya cukup rumit,
dia mengeluh dengan caranya,
bercerita dengan bahasanya,
tidak banyak yang akan memahaminya,
bahkan saya tak sepenuhnya mengerti,
hanya saja saya tidak akan pernah berhenti mencobanya,
karena dia teman saya.

saya punya seorang teman,
pemikirannya cukup unik,
setiap saat dia mulai menguntai kata,
dia akan mulai menguraikannya,
membuatnya menjadi sedikit jernih untuk dipahami otak sempitku,
dan membuatnya menjadi tamparan kecil saat saya menyadari,
pemikirannya tak pernah tidak salah,
meski kebenaran tak selalu menghiasinya.

saya punya seorang teman,
dia tidak pernah mengikat,
saya selalu bisa terbang dengan bebas,
menjadi saya,
atau menjadi saya yang lain,
dia tidak pernah membantah.
saya pun tidak akan berniat mengikatnya.
tapi hebatnya kami,
selalu ada di saat yang satu membutuhkan yang lainnya,
tanpa paksaan.

saya punya seorang teman,
dia selalu membuat saya tersenyum,
entah itu senyuman bahagia,
senyuman pahit,
senyuman kecut,
atau senyuman bodoh.
dia seakan punya tembok yang melindunginya,
melindungi dari terpaan luar,
tinggi sekali,
seperti tembok yang dibuat squidward saat bermain bola salju dengan patrick dan spongebob,
dingin.
tapi saat kau sudah bercengkerama dengannya,
meski hanya sapaan,
dia terasa,
hangat.

saya punya seorang teman,
dan jika kamu meminta saya menyebutkannya,
maka saya akan berkata,
dia teman baik saya,
mungkin bukan yang terbaik,
tapi saya setidaknya memilikinya,
merasakan dia ada.
teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar