saya bilang mereka munafik.
mereka hanya peduli akan hal hal yang menyenangkan bagi mereka.
mereka bilang mereka peduli.
tapi saya tidak menyenangkan.
jadi mereka munafik.
saya orang yang munafik.
tertawa saat yang lain tertawa.
sendu saat yang lain bersedih.
saya bilang saya peduli akan mereka yang membuat saya tertawa.
saya peduli.
tapi mereka tidak membuat saya tertawa.
jadi saya munafik
saya ingat begitu banyak waktu dihabiskan bersama.
bijak bilang, tidak peduli dimana dan apa yang kalian lakukan,
yang penting kalian bersama.
saya tidak peduli yang dilakukan.
tapi saya tidak bersama.
jadi saya lagi lagi disebut si munafik.
saya sering terlupa.
mungkin diingat, hanya saja sering terlupa.
saya tidak peduli apakah saya terlupakan atau tidak.
tapi saya merasa sakit saat itu terjadi.
maka saya harus terima saat dibilang munafik.
saya ingat teriakan itu,
"ngomong! kalo nggak suka ngomong!"
saya bukannya tidak ingin berbicara.
tapi saya rasa saya memang tidak ingin membahas hal yang tidak perlu,
merengek seperti si manja yang haus diperhatikan.
saya tidak mau.
maka sebutan saya si munafik pun tidak berhenti.
saya lepas, dilepas, dan terlepas.
saya terbang menjauh.
tidak, saya tidak ingin.
tapi saya sudah terlanjur merasa kosong.
maka saya pergi.
seiring dengan sebutan munafik ditiap langkah yang saya tinggalkan.
lalu siapa yang peduli?
mereka saja tidak.
lalu apalagi saya si munafik ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar