bukan,
dia bukan mengingatkan saya pada el yang telah lebih dulu saya kenal,
saya hanya suka memanggilnya el.
pertemuan yang abstrak sebenarnya,
saya bertemu el pertama kali dalam keadaan yang abstrak,
saya dan dia sepertinya sama-sama tidak tertarik untuk berteman lebih jauh,
lebih dekat.
tapi terkadang ada banyak kondisi dimana kami bersama-sama,
dengan satu tujuan yang sama,
saling mendukung,
ah bisa saja itu memang sudah kewajiban belaka.
tidak ada yang istimewa sebenarnya,
tidak ada.
el adalah sosok baru dalam hidup saya.
tapi ada satu hal yang membuat saya merasa berhutang padanya.
el menyadarkan saya akan banyak hal.
ketulusan dan keikhlasan menerima keterbatasan.
el adalah orang pertama yang mengatakan pada saya untuk mencari jalan lain dalam menyampaikan hati.
el adalah orang yang mengingatkan saya bahwa tidak cuma saya yang bermasalah dengan pengungkapan hati.
el yang mungkin tanpa dia sadari telah membuat saya sadar akan satu hal, bahwa saya tidak pernah sendiri.
saya tidak mengerti mengapa,
tapi terkadang saya berpikir,
el dengan caranya yang tanpa sengaja dan tak bermaksud,
telah membuat saya menemukan jawaban yang ternyata saya cari.
ah ya, saya dan el jarang berbincang,
sepertinya kami punya dunia masing-masing,
bila bertemu kami hanya saling menatap dan tersenyum.
tapi saya tetap tidak mengerti,
senyum el pun membuat saya berpikir.
haha, manusia satu itu membuat saya menyadari banyak hal,
bahkan tanpa saya sadari.
el selalu bilang,
'menulislah'
el itu manja,
dengan caranya.
dan saya tidak pernah berkeberatan.
karena saya juga si bungsu yang manja.
untuk el,
terimakasih banyak.
i will always be your big fans, no matter what. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar