saya tidak begitu suka kopi.
kopi pun juga seakan enggan untuk mendekati keseharian saya.
kami saling sombong.
hidup dengan keinginan sendiri-sendiri.
melangkah dengan kehendak sendiri-sendiri.
saya tidak begitu suka kopi.
hitam, pahit.
butuh pemanis ataupun yang lain untuk membuatnya terlihat lebih cantik.
membuat saya tidak bisa menikmati lelap nya tidur.
kafein, tidak sehat, sakit.
saya tidak begitu suka kopi.
bahkan cenderung menghindarinya.
tapi di suatu malam, saya bertemu dengan kopi.
disaat saya mencari mereka yang peduli, berharap menemukan mereka yang peduli.
tapi yang saya temukan, hanya kopi.
anehnya, kopi pun tak enggan menemani malam saya, menemani saya yang sedang digerogoti insomnia busuk.
kopi. tetap disana. kopi. tidak meninggalkan saya sendirian di tengah sunyi dan gelap nya malam.
saya tidak begitu suka kopi.
dan kopi tidak pernah punya niat untuk mengakrabi saya.
tapi kami saling memahami.
saat air mata sudah terlalu lelah bermain seluncuran di pipi saya, kopi ada.
saat saya berjuang memahami dan menghadapi ujian, kopi ada.
saat saya merasa sendirian, kopi ada.
saat saya berusaha berdiri sendiri di tengah suara deru deras hujan, kopi ada.
anehnya, kopi tak pernah meninggalkan saya ketika saya butuh bicara.
saya tidak begitu suka kopi.
saya menyayanginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar